RISAU TANPA RASA
Hari berlalu tanpa rasa,
Tak sadar ku telah tinggalkan segala duka lara
Dan kembali ku terjerat dalam duka
Berbaris, berderet tiada ku pahami semua
Hari berlalu tanpa rasa,
Tak sadar ku telah tinggalkan segala duka lara
Dan kembali ku terjerat dalam duka
Berbaris, berderet tiada ku pahami semua
Ku renungkan rasa
Kuteliti detik-detik yang mengusik jiwa
Apa yang harus kususun dan kutata,
Ku coba berdiri didepan cermin hati,
Ku coba berdiri didepan cermin hati,
Biar ku tahu hitam putihnya hati,
Ku basuh telapak kaki
Ku basuh telapak kaki
Agar tahu sejauh mana ku mendaki
Ku takar cawan perasaan ini
Biar jangan sampai meluap di relung hati
Ku pagar rumah khayalan agar asa tidak melambung ke negeri
Ku jernihkan larutan pikiran agar mampu mendinginkan hati
Ku pagar rumah khayalan agar asa tidak melambung ke negeri
Ku jernihkan larutan pikiran agar mampu mendinginkan hati
Do'aku telah ku persembahkan,
Dari penyadaran sampai keharusan,
Dari setiap kemungkinan hingga kemampuan,
Tapi,,,,
Dari penyadaran sampai keharusan,
Dari setiap kemungkinan hingga kemampuan,
Tapi,,,,
Sepertinya khayalku terlanjur hanyut termakan kelam
Mungkin juga rasa resah berubah kusam
0 Response to " Puisi Risau Tanpa Rasa"
Post a Comment